Selain banyak pengalaman mengasyikkan, Marine Cruise juga merangkum pengalaman bekerja di kapal pesiar yang menantang (challenging) dengan kata lain kurang mengasyikkan.
Info tentang pengalaman ini pasti bukanlah diperuntukkan utk menakut-nakuti orang yang akan bekerja di kapal pesiar. Tapi karenanya ada info ini, di berharap calon awak kapal pesiar bisa menyiapkan diri utk menghadapinya.Hal lain Mental pekerja sebagai crew perlu disiapkan untuk mengahadapinya.Karena selain menantang adapula hal hal yang sungguh menyenangkan saat bekerja di kapal pesiar.Namun kali penulis ingin cerita sedikit hal menantang apa yang kalian akan hadapi saat bekerja di kapal pesiar
1. Jam kerja yang panjang
Dalam kontrak kerja rata-rata dijelaskan kalau awak kapal pesiar dapat bekerja sepanjang 10 jam /hari selama 7 hari satu minggu tanpa ada libur, terkecuali awak kapal tengah alami sakit. Namun, menurut pengalaman kerja di kapal pesiar, awak kapal sering bekerja lebih dari 10 jam /hari. Butuh diketahui juga kalau awak kapal akan tidak memperoleh duit lembur biarpun sudah bekerja lebih dari jam yang ditetapkan.
2. Home sick atau rindu rumah
Bekerja sepanjang minimum 6 bln. tampa bersua keluarga atau orang paling dekat di negara asal pasti adalah suatu hal yang berat. Di artikel lain sudah disinggung kalau anda dianjurkan membawa sebagian makanan yang seringkali didapati di Indonesia seperti keripik, cabai, serta mie instant. Membawa makanan itu diperbolehkan. Ada kalanya seseorang awak kapal akan rindu dengan makanan yang seringkali didapati di Indonesia.
Dalam soal komunikasi, sebetulnya tak ada problem. Anda diijinkan utk menelepon keluarga maupun memakai akses internet utk berkomunikasi. Namun, anda dapat dikenakan cost penambahan utk beli Crew Calling Card atau Kartu Telepon serta Internet Card atau Kartu Internet seharga 10 sampai 20 dollar.
3. Resiko bekerja di Tipping Position
Jika anda sempat magang atau bekerja di hotel, pasti anda mengerti mana tempat karyawan yang mempunyai peluang memperoleh tip dari tamu (tipping position) serta mana tempat yg tidak punyai peluang memperoleh tip (non-tipping position).
Di kapal pesiar juga dikenali dua model posisi ini. Seseorang awak kapal pesiar yang bekerja pada tipping position seperti waiter/waitress, assistant steward/cabi steward/bar waiter, dll rata-rata memperoleh upah yang jauh lebih kecil dibanding awak kapal yang bekerja pada bagian non-tipping position.
Pendapatan paling utama awak kapal yang ada di tipping position sebetulnya yaitu dari tip langsung serta tidak langsung yang didapatkan oleh tamu. Sayangnya, ketentuan baru sebagian kapal pesiar mengizinkan tamu utk menarik kembali tip tidak langsung yang didapatkan. Hingga pendapatan awak kapal pesiar yang ada pada tipping position juga jadi berkurang .Namun ada kalanya kita juga mendapat tip lebih dari yang seharusnya diberikan oleh tamu.Jika tamu memberi lebih itu pertanda tamu sangat suka dengan servis yg kita berikan.
4. Pekerjaan di kapal pesiar adalah pekerjaan lepas
Awak kapal pesiar rata-rata cuma digaji saat sedang masa-masa kontrak. Jika kontrak sudah habis jadi pihak perusahaan kapal pesiar tidak lagi menggaji ataupun memberi tanggungan apa pun Sampai awak kapal pesiar kembali lagi di kontrak kerja berikutnya.
Oleh karena itu, biasanya awak kapal pesiar yang sudah usai kontraknya, bikin usaha di negara asal dengan upah yang sudah dihimpun, hingga tetaplah bisa hasilkan uang sambil menanti kontrak selanjutnya.
Tersebut diatas adalah pengalaman pribadi kerja di kapal pesiar dan juga pengalaman yang sudah Marine Cruisekumpulkan dari pengalaman beberapa orang yang sudah bekerja di kapal pesiar utk memberi deskripsi pada pembaca sekalian tentang bagaimana keadaan sebetulnya saat bekerja di kapal pesiar.
Karna pengalaman diatas adalah pengalaman-pengalaman pribadi, pasti tidak semua masih berlangsung sampai saat ini. Oleh karena itu, sangatlah dinanti input maupaun info baru pada bagian komentar dibawah artikel ini.Salam marine cruise..
